Inilah Penjelasan Lengkap Mengenai Dajjal

Terkait area tempat dikurungnya Dajjal waktu ini, sudah diterangkan dalam suatu hadits dari Fathimah binti Qais r. a yang diriwayatkan oleh Imam Muslim. Hadits itu ceritakan cerita yang cukup panjang. Mari kita simak sesaat cerita yang dituturkan oleh Shahabiyah ini, “Saya mendengar juru panggil Rasulullah SAW menyeru : “Shalat Jama’ah! Shalat jama’ah! ” (panggilan seperti ini rata-rata cuma pada kala shalat atau kalau ada suatu hal yang benar-benar mutlak).

Fatimah binti Qais menambahkan, “Maka saya lantas pergi ke masjid serta shalat berbarengan Rasulullah SAW serta saya ada pada shaf pertama banyak wanita. Waktu Rasulullah SAW sudah usai sholat, beliau duduk diatas mimbar. Beliau tertawa selanjutnya berkata, ’Hendaklah semasing terus ditempat! Tahukah Anda segala kenapa saya kumpulkan? ’ Banyak Shahabat menjawab, ‘Allah serta Rasul-Nya lebih tahu. ’

Beliau SAW bersabda, ‘Bukan lantaran satu berita senang, bukan hanya juga lantaran satu ancaman, tapi lantaran Tamim ad-Dari yang pada mulanya seseorang pemeluk Nasrani selanjutnya dia datang menjelaskan keislamannya serta ceritakan terhadap saya peristiwa yang sama sesuai yang pernah saya berikan terhadap kalian segala terkait al-Masih ad-Dajjal.

Dia ceritakan terhadap saya kalau dia berlayar dengan tiga puluh orang dari Lakhm serta Juzam, selanjutnya ombak besar bikin mereka terombang ambing di lautan satu bulan lamanya sampai selanjutnya mereka terdampar di suatu pulau di arah timur matahari. Mereka lantas turun serta duduk beristirahat dekat kapal mereka selanjutnya masuk pulau itu. Mereka selanjutnya bersua dengan makhluk melata yang dipenuhi bulu. Karena sangat banyak bulunya mereka tidak jelas mana sisi depan serta sisi belakangnya.

Mereka berkata, ‘Makhluk apakah Engkau ini? ’ Makhluk itu berkata, ‘Aku merupakan Jassasah (Pengintai). ’ Mereka ajukan pertanyaan, ‘Apa itu Jassasah? ’ Makhluk tu menjawab, ‘Pergilah kalian menjumpai laki laki yang ada digedung besar sana, dia benar-benar pingin mendengar berita dari kalian. ’

Lalu dimanakah asal-usul dajjal ?, berikut lanjutan hadisnya,
Tamim berkata, ‘Ketika dia menyebutkan nama seseorang laki laki, kami takut kalau makhluk itu merupakan setan. Jadi kami lantas bergegas pergi hingga kami mendapatkan bangunan besar itu selanjutnya masuk ke dalamnya. Disana ada seseorang manusia yang terbesar serta paling kuat yang pernah kami simak. Ke-2 tangannya terbelenggu ke lehernya di antara ke-2 lutut serta sikunya.

Kami berkata, ‘Celakalah engkau, makhluk apakah engkau ini? ’ Dia menjawab, ‘Kalian sanggup menemukanku, beritahu saya siapa kalian ini! ’ Mereka (Tamim serta rombongan) menjawab, ‘Kami merupakan beberapa orang Arab, kami naik kapal laut, mendadak ombak pakai serta kami lantas terombang-ambing sepanjang 1bulan hingga selanjutnya terdampar di pulau Anda ini. Kami lantas merapat serta memasukinya. Mendadak kami bersua dengan makhluk melata yang berbulu benar-benar lebat jadi susah jelas mana depan serta mana sisi belakangnya. Kami berkata padanya, ‘Celakalah engkau, makhluk apakah kau ini? ’ Dia menjawab, Saya merupakan jassasah (Pengintai). ’ Kami lantas berkata, Apakah jassasah itu? ’ Dia berkata, ‘Pergilah temukan laki laki yang ada di bangunan besar itu lantaran dia benar-benar pingin dengarkan berita dari kalian! ’

Jadi kami lantas bergegas menemuimu, serta terasa takut dengan makhluk itu serta mengira dia merupakan setan. ’ Lelaki besar itu berkata, ‘Beritahukan terhadap saya terkait kebun kurma Baisan! ’ Kami berkata, ‘Tentang apanya yang pingin engkau mengerti? ’ Dia berkata, ‘Tentang pohon-pohon kurmanya, apakah masihlah berbuah? ’ Kami berkata, ‘Ya. ’ Dia berkata, ‘Ketahuilah karma-karma itu nyaris tak kan berbuah. ’ ‘Beritakan kepadaku terkait danau Tiberias! ’ Kami lantas berkata, ‘Tentang apanya yang pingin engkau mengerti? ’ Dia berkata, ‘Apakah disana ada airnya? ’ Kami menjawab, ‘Danau itu banyak airnya, ’ Dia berkata, ‘Ketahuilah airnya tidak lama lagi bakal habis. ’ ‘Beritahu saga terkait sumber air Zagar! ’ Kami berkata, ‘Tentang apanya yang pingin engkau mengerti? ’ Dia berkata, ‘Apakah ada banyak airnya? Apakah masyarakat sekitarnya mengfungsikan airnya buat bercocok tanam? ’ Kami menjawab, ‘Ya, airnya banyak, masyarakat lebih kurang memanfaatkannya buat bercocok tanam. ’

Dia berkata, ‘Beritakan terhadap saya terkait Nabi kelompok yang ummi, apa yang sudah dijalankannya? ’ Mereka menjawab, ‘Dia sudah terlihat di Mekkah serta tinggal di Yatsrib, ’ Dia berkata, ‘Apakah beberapa orang Arab memerangi mereka? ’ Kami menjawab, ‘Ya. ’ Dia berkata, ‘Apa yang dijalankannya terhadap mereka? ’ Jadi kami lantas memberitahurnya kalau sudah nampak banyak pengikutnya dari golongan beberapa orang Arab, mereka mematuhinya. Dia berkata, ‘Itu telah berjalan? ’ Kami menjawab, ‘Ya, ’ Dia berkata, apabila demikianlah jadi yang paling baik untuk kalian yakni mematuhinya. Saya katakan terhadap kalian siapa sebetulnya saya ini. Saya merupakan al-Masih, nyaris datang waktunya saya diizinkan keluar, selanjutnya bakal jalan mengitari bumi, tdk satu kampung lantas yg tidak kusinggahi jangka waktu empat puluh malam terkecuali Mekkah serta Taibah lantaran keduanya diharamkan atasku.

Tiap kali saya mengupayakan buat masuk salah satunya dari keduanya saya bakal dihadang oleh Malaikat yang memegang pedang mengusir saya menjauhi ke-2 kota itu. Tiap tiap celah kota itu dijaga oleh banyak malaikat. ”‘ Fatimah binti Qais (perawi hadits) berkata, “Rasulullah SAW menghentakkan tongkat beliau ke mimbar serta berkata, ‘Inilah Taibah, berikut Taibah (maksud beliau Madinah). Tidakkah saya pernah menyampaikannya hal seperti ini terhadap kalian? ’ Banyak hadirin menjawab, ‘Benar, ’ Beliau SAW menambahkan, ‘Sesungguhnya apa yang diungkapkan oleh Tamim membuatku terpesona lantaran sama sesuai yang pernah saya berikan terhadap kalian terkait Dajjal, Madinah serta Mekkah. Dia ada di laut Syam atau laut Yaman ; bukan hanya, tapi dia ada di timur, dia ada di timur, dia ada di timur! ’ Beliau lantas berikan isyarat dengan tangannya ke arah timur. Fatimah menambahkan, “Maka saya lantas menghafalnya dari Rasulullah SAW. ”